Bunda….
Mulianya engkau
yang telah izinkan aku lahir dari rahimmu
Aku hanya bayi
lemah ketika itu
Namun dengan nafas
hidupmu
Engkau basuhi jiwa
ini dengan bejuta kasih
Lihat aku ketika
itu, hanya bias tertawa dan menangis
Aku tak tau jerit
jiwamu ketika itu..
Aku tak tahu bunda
Ketika malam yang dingin, engkau berikan selimutmu
dan dekap indahmu tuk lelap kecilku
Aku tak tau bunda
Ketika lelah
menghinggapi dirimu
Aku menangis
mengusik lelahmu
Ini lah aku yang
hanya menangis dan menangis
Namun…. tetap senyum
kasihmu hadir menyapaku
aku tak mampu jauh
dari mu ,
Aku lemah ketika
tiada engkau di sisi q
Aku cengeng
Aku manja ibu
Tapi sungguh
begitu sabar engkau kuasai jiwa ku
Ketika aku
beranjak dewasa
Aku tak mengerti
lelahmu
Hanya tawa yang
kucari
Bunda
Sungguh aku sdar
ketika itu
Aku kerap
memintamu mengabulkan permintaan ku
Ya tuhan…
Ampunkan aku
Ampunkan dosa
bunda ku
Kini ku tau rindu
ini tak bertepi untuknya
Jiwa ini memang
lemah tanpamu bunda.
Aku rela disebut
cengeng dan manja
Asal aku rasakan kembali pelukan itu…
Tuhan kembalikan
cahaya jiwaku
Cahaya yang dulu
selalu aku miliki
Chaya yang
membimbingku kemanapun aku pergi
Cahaya jiwa yang
ia hembuskan ketika aku dikenalkan cara menyebut nama-Mu
Bunda dalam hening
rindu ku
Derai tangis tak
kuasa ku bendung
Maafkan anakmu
Sepucuk surat ini
kurangkai karena aku sangat merindukan mu
BUNDA…TT