Minggu, 12 Agustus 2012

Bunda….


Bunda….
Mulianya engkau yang telah izinkan aku lahir dari rahimmu
Aku hanya bayi lemah ketika itu
Namun dengan nafas hidupmu
Engkau basuhi jiwa ini dengan bejuta kasih
Lihat aku ketika itu, hanya bias tertawa dan menangis
Aku tak tau jerit jiwamu ketika itu..
Aku tak tahu bunda
Ketika  malam yang dingin, engkau berikan selimutmu dan dekap indahmu tuk lelap kecilku
Aku tak tau bunda
Ketika lelah menghinggapi dirimu
Aku menangis mengusik lelahmu
Ini lah aku yang hanya menangis dan menangis
Namun…. tetap senyum kasihmu hadir menyapaku
aku tak mampu jauh dari mu ,
Aku lemah ketika tiada engkau di sisi q
Aku cengeng
Aku manja ibu
Tapi sungguh begitu sabar engkau kuasai jiwa ku

Ketika aku beranjak dewasa
Aku tak mengerti lelahmu
Hanya tawa yang kucari

Bunda
Sungguh aku sdar ketika itu
Aku kerap memintamu mengabulkan permintaan ku
Ya tuhan…
Ampunkan aku
Ampunkan dosa bunda ku
Kini ku tau rindu ini tak bertepi untuknya
Jiwa ini memang lemah tanpamu bunda.
Aku rela disebut cengeng dan manja
Asal  aku rasakan kembali pelukan itu…
Tuhan kembalikan cahaya jiwaku
Cahaya yang dulu selalu aku miliki
Chaya yang membimbingku kemanapun aku pergi
Cahaya jiwa yang ia hembuskan ketika aku dikenalkan cara menyebut nama-Mu

Bunda dalam hening rindu ku
Derai tangis tak kuasa ku bendung
Maafkan anakmu
Sepucuk surat ini kurangkai  karena aku sangat merindukan mu BUNDA…TT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar